RS. UMM
Rumah sakit Universitas Muhammadiyah Malang diresmikan pada tanggal
17 Agustus 2013 bertepatan dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia
yang ke 68. Rumah sakit ini merupakan sarana penunjang pendidikan dan
merupakan salah satu profit center dari Universitas Muhammadiyah Malang.
Lokasi rumah sakit tidak jauh dari Kampus 3 Universitas Muhammadiyah
Malang yaitu tepatnya di sebelah timur terminal Landungsari. Berdiri
diatas tanah seluas 9 hektare dan memiliki bangunan utama setinggi 6
lantai dan beberapa bangunan gedung penunjang setinggi 5 lantai dan
gedung rawat inap setinggi 3 lantai. Bentuk bangunan yang megah dan
mewah dengan ciri khas arsitektur tiongkok, menjadikan RS Universitas
Muhammadiyah Malang ini mudah dikenali.
Masjid KH M. Bedjo Darmoleksono
Masjid KH M. Bedjo
Darmoleksono terletak di dalam Komplek Rumah Sakit Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang di di Jl. Tlogomas, sekitar 500 meter
dari kampus III Universitas Muhammadiyah Malang.Penggunaan pertama kali
Masjid ini dimulai dengan solat Jumat pada tanggal24 September 2010 yang
lalu. Sholat jum’at tersebut dihadiri ratusan jamaah yang terdiri dari
masyarakat sekitar, para pekerja bangunan RS dan sebagian pegawai UMM
memenuhi masjid berukuran sekitar 300 meter persegi berlantai tiga itu.
Sekretaris BPH UMM, Wakidi, menjadi khotib pertama di masjid itu.
Masjid
di komplek rumah sakit ini merupakan masjid ketiga yang dibangun oleh
UMM. Dua masjid lainnya terletak di kampus II UMM bernama Masjid
Ad-Dakwah dan Masjid AR Fahruddin di kampus III UMM. Masjid AR Fahruddin
yang memiliki bangunan lima lantai merupakan masjid kampus terbesar di
Asia Tenggara. Nama KH M. Bedjo Darmoleksono pelopor Muhammadiyah di
Malang ini diambil untuk memberi spirit dakwah agar masjid tersebut
memberi manfaat bagi masyarakat sekitar, sebagaimana ketokohan Kyai
Bedjo pada masanya. Dipilihnya arsitektur Tiongkok dengan tiga lapis
atap masjid, menandakan bahwa UMM bersifat terbuka, plural dan bisa
belajar dari mana saja, termasuk ke negeri China. Tiga lapis atap yang
mirip masjid Muhammad Cheng Ho Pasuruan itu, menandakan kekuatan Iman,
Islam dan Ihsan. Dengan demikian, siapapun yang melihat dan berkunjung
di masjid itu diharapkan bisa terinspirasi hadis nabi ‘tuntutan ilmu
sampai ke Cina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar